Jumat, 24 April 2009

MUDA JAYA & PINTER

Pertemuanku dengan kawan milis sungguh membekaskan sejuta kenangan tersendiri tentang beliaunya. Umurnya tidak lebih tua dari umurku, tetapi beribu pengalaman dan pergaulan kelas tinggi sudah diraihnya.
Dari sekian Pabrik singkong yang berada di Lampung barangkali Pabrik pengolahan singkong jadi tepung tapioka yang satu ini adalah tergolong muda dan baru. Tapi perkembangnnya sunggu menggembirakan, terbukti sudah mengepakan sayapnya kedaerah2 lain di Lampung sementara satu juga masih seumur jagung. PT. Sorini
Tapi bukan itu yang bakal saya soroti, namun sosok muda, cerdas dan energik sebagai nahkodanya yang mengambil banyak perhatian pribadi.

Selasa, 21 April 2009

TUAN TANAH LUBUK RESAM

Sungguh siapa yang menduga bahwa setelah terjadinya peninjauan ulang atas kontrak pembukaan lahan pada Bakrie Group, ternyata pekerjaan yang tadinya off akibat dampak krisi keuangan global bisa mulai lagi. Hanya dengan catatan bahwa pengerahan unit alat berat tidak terlalu banyak & Lahan yang diutamakan digarap adalah lahan punya plasma agar dengan keterbatasan dana proyek tidak terjadi gejolak pada masyarakat yg telah terdaftar sebagai plasma tp lahnnya belum dikerjakan.
Lha disini kami Team Rizki Group ketemu yang namanya pak ATIP. Setiap lahan yang akan kami garap dan masuk inventaris penggusuran selalu muncul namanya ATIP. Penasaran sebagaimana jiwa wirausaha saya maka saya cari beliau bahkan sampai dirumah.
Dengan tanpa meninggalkan sopan-santun beliau pak Atip saya ajak ke lapangan, tentunya yang pertama memperkenalkan ke anak buah, kedua maksutnya tentu unt menunjukan batas kepemilikan sehingga tidak terjadi kesalahan penggusura.
Tapi yang tidak kalah penting adalah dapat sarinya prinsip hidup dan sejarah hidup beliau. Beliau mempunyai anak 4, yang salah satunya adalah dosen di Universitas Jambi yang Nb. juga udh ambil pendidikan S2. Tapi bagaimana sendirinya pak Atip & Bagaimana sejarah hidupnya maka berikut ini adalah kupasannya.
Atip kecil memang dilahirkan sebagai pejuang, artinya dengan keberadaan orang tuannya yang sederhana maka memaksa untuk bisa berkreatip mencari jalan hidupnya sejak kecil. Dari kecil hobi memelihara ayam, yang dengan tekun dikembangkan untuk bisa diambil hasilnya baik telur maupun dagingnya. Untuk menghidupi ayamnya tidak jarang beliau harus barter antara daging atau telur dengan Dedak/ bekatul padi sebagai makanan inti disamping nasi kering bekas. Begitu ayam berkembang banyak ternya untuk menyederhanakan pengelolaan banyak ayam tadi ada yang di jual terus dibelikan kambing, hingga terus menerus dari kambing jadi Kerbau. Kerbau Atip mungkin sekarang lebih dari 50 ekor setelah mengalami pasang surut kehidupan sesuai kebutuhan. Tapi disamping itu dari kerbau juga Atip berjuang untuk mendapatkan kesejahteraan lebih dengan membeli hasil panen karet dikampungnya lalu dijual kembali ke Jambi dengan mengendari perahu pada waktu itu. Sungguh pengelolaan nilai tembah yang bagus dari aderah terpencil Lb. Resam bisa sampai ke Jmabi.
Deviasi penjualan sangat besar sehingga setiap kali pulang dari Jambi Atip selalu menyisihkan uangnya untuk membeli Lahan Karet hutan yang belum dikelola secara Intensive. Dari hasil kebunnya ditambah dari penduduk sekitar maka jadilah beliau TOKE KARET Lb. Resam.
Tapi tanpa disadari bahwa hitungan yang dia dapat dari investasi lahan yang diambil karetnya tersebut sekarang bukan hanya mendapat pengembalian uang dari karet yang diambil tetapi kenaikan harga lahan itu sudah berpuluh juta tiap hektar sementara dari ngejar karet tadi pak Atip mengumpulkan lebih 200 Ha lahan karet liar.
Dari lahan tersebut semua didaftarkan sebagai mitra pada perusahaan pengelola sawit, sebagian disewakan sebagai pembibitan, sebagian lagi yang pinggir jalan di incar mo dijadikan perumahan baru. Sunggu Atip sekarang menjadi Tuan Tanah di Lubuk Resam.

PERJALANAN KE KALTIM

Rasanya cukuplah merenung, menghayal dan hanya memikirkan dampak krisis keuangan global. Bangkit dan berusalah jalanya untuk keluar dari masalah ini. Bukankah ada kata2 " SEMAKIN JAUH MELANGKAH SEMAKIN DEKAT DENGAN TUJUAN."
Kalau kita hanya menyalahkan keadaan dan ketakutan akan kata orang pinter ekonomi bahwa "Indonesia ini belum seberapa terasa dampaknya, tunggu sampai dengan bulan JUNI maka akan sangat terasa dampak krisis ini."
Selanjutnya tidak berbuat apa-apa, lalu apakah Allah akan dengan serta merta memberikan jalan keluar atas segala kesulitan kita. Maka dengan tekat yang bulat atas sedikit informasi matang tentang potensi pasar yang feacible saya bersama team bertekat untuk berangkat ke Kaltim.
Ada cerita tersendiri waktu mempersiapkan keberangkatan serta membeli tiket pesawat Jakarta-Balikpapan, Balikpapan-Tarakan, dengan melihat kondisi keuangan perusahan maka saya sangat sarankan berhemat terhadap nilai Cash agar tidak terlalu dihambur2kan. Memaksimalkan kesaktian kartu kridit adalah jalannya. Sepuluh hari sebelum keberangkatan